Standar Format Pengumpulan Tesis

Format pengumpulan tesis menjadi penentu apakah hasil kerja keras mahasiswa layak dinyatakan selesai secara administratif dan akademis. Oleh karena itu, memahami format pengumpulan tesis sangat penting sebagai bagian dari kesiapan menuju kelulusan.

Seperti telah dibahas pada artikel sebelumnya tentang standar publikasi ilmiah menurut SINTA dan Scopus, keberhasilan mahasiswa juga ditentukan oleh pemahaman prosedur administratif akhir. Ini mencakup unggah ke repository kampus, pemenuhan syarat sidang tesis, dan penyusunan format PDF final.

Selain aturan format umum, setiap tesis biasanya memerlukan struktur khusus, termasuk bagian-bagian penting seperti halaman judul, abstrak, daftar isi, pendahuluan, metodologi, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Masing-masing segmen ini memainkan peran penting dalam memandu pembaca melalui perjalanan penelitian.

Pentingnya Mengunggah Penelitian ke Repository Kampus

Repository berfungsi sebagai platform penting untuk melestarikan dan menyebarluaskan karya ilmiah, sehingga memudahkan mahasiswa, dosen, dan komunitas akademik yang lebih luas untuk mengakses informasi penting.

Pemanfaatan repositori kampus selaras dengan tren global dalam penerbitan akses terbuka. Karena semakin banyak institusi mengadopsi kebijakan akses terbuka, para peneliti didorong untuk membagikan temuan mereka secara bebas. Pergeseran ini meningkatkan akses publik terhadap karya ilmiah, memastikan bahwa penelitian yang berharga tidak dibatasi oleh paywall. Dengan merangkul model ini, kampus dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan transparansi dan aksesibilitas dalam penelitian.

Syarat Sidang yang Harus Dipenuhi         

Setelah memahami syarat administrasi, mahasiswa perlu menyiapkan dokumen pendukung sebagai bukti kelengkapan sebelum pengajuan sidang. Syarat yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa antara lain adalah:

  1. Telah menyelesaikan seluruh mata kuliah wajib
  2. Telah Menempuh Jumlah SKS Minimum
  3. Lulus Seminar Proposal Tesis
  4. Telah Menyusun Tesis Sesuai Pedoman
  5. Mengumpulkan Berkas Administratif
  6. Mendapat Persetujuan Dosen Pembimbing
  7. Telah Mengikuti Seminar Hasil (Jika Ada)

Syarat ini meliputi dokumen administrasi seperti bukti pembayaran, kartu bimbingan, sertifikat TOEFL atau TPA (jika diwajibkan), serta hasil cek plagiarisme. Tesis harus terstruktur dengan baik, menjelaskan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil yang diperoleh. Dokumen ini menunjukkan kerja keras kandidat dan menjadi dasar untuk menyampaikan ide serta menjawab pertanyaan dari komite penguji.

Sebagian besar program pascasarjana mewajibkan mahasiswa menyerahkan bukti unggahan ke repository kampus sebagai salah satu syarat sidang. Pemahaman yang jelas tentang semua syarat saat sidang berlangsung sangat penting agar tidak terjadi pengulangan proses atau penolakan dokumen oleh fakultas.

Format PDF Final Dalam Dunia Akademik

Format ini biasanya sudah ditentukan dalam pedoman penulisan kampus dan mencakup struktur isi, margin, ukuran font, spasi, serta penempatan halaman. Banyak kampus juga menyertakan template khusus agar seluruh tesis mahasiswa seragam secara visual dan teknis.

Kesalahan dalam dokumen dapat menyebabkan dokumen ditolak oleh sistem universitas sendiri, sehingga mahasiswa harus memperbaikinya kembali. Maka dari itu, penting untuk mengecek kembali setiap elemen dalam format PDF final sebelum mengunggahnya atau mencetak hard copy tesis untuk sidang.

Kesimpulan

Proses pengumpulan tesis memerlukan perhatian yang sama besar seperti proses penulisannya. Mulai dari unggahan ke repository kampus, kerapian format PDF final, sampai pemahaman tentang syarat sidang, semua aspek ini saling terkait dan menentukan kelulusan. Oleh karena itu, sebaiknya periksa kembali setiap bagian sebelum mengunggah atau mencetak naskah tesis secara fisik untuk keperluan ujian. Jika seluruh proses dilakukan dengan teliti dan tepat, mahasiswa dapat menyelesaikan studi pascasarjana secara lancar dan tepat waktu.

 

Penulis: Carissa Devin Maheswari

Scroll to Top