Latar Belakang Masalah dalam Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menyusunnya

Dalam dunia penelitian ilmiah, salah satu bagian yang sangat penting dan menjadi dasar dari seluruh karya ilmiah adalah latar belakang masalah. Latar belakang masalah adalah bagian pertama yang memperkenalkan pembaca kepada konteks penelitian yang akan dilakukan. Penulisan latar belakang masalah yang baik dapat memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang isu yang akan diteliti, serta alasan mengapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan. Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, dan cara menyusun latar belakang masalah yang baik dan benar dalam sebuah penelitian.

Baca Juga: Perancangan Studi: Konsep, Jenis, dan Pentingnya dalam Penelitian

Pengertian Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah bagian dalam suatu karya ilmiah atau proposal penelitian yang menjelaskan secara rinci alasan-alasan mengapa topik atau masalah tertentu perlu diteliti. Bagian ini berfungsi untuk menggambarkan konteks dari penelitian yang akan dilakukan, menggali permasalahan yang relevan, dan memberikan pemahaman mengapa isu tersebut penting untuk dipelajari.

Latar belakang masalah harus dapat memaparkan situasi atau kondisi yang menjadi alasan atau pemicu dilakukannya penelitian. Ini mencakup pengenalan terhadap masalah yang ada di masyarakat, di dunia industri, atau di suatu bidang ilmu pengetahuan tertentu, serta adanya gap atau kekurangan dalam pengetahuan yang ada yang perlu dijawab melalui penelitian.

Fungsi Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah memiliki berbagai fungsi yang sangat penting dalam penelitian. Beberapa fungsi utama dari latar belakang masalah antara lain:

  1. Menyajikan Konteks Penelitian
    Latar belakang masalah memberikan gambaran awal tentang kondisi atau situasi yang melatarbelakangi penelitian. Dengan latar belakang yang jelas, pembaca dapat memahami konteks dan relevansi penelitian yang akan dilakukan.
  2. Menjelaskan Pentingnya Penelitian
    Salah satu fungsi utama dari latar belakang masalah adalah menjelaskan mengapa masalah yang diteliti penting untuk dipelajari. Ini dapat mencakup dampak yang dapat ditimbulkan oleh penyelesaian masalah tersebut terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan, atau praktik tertentu.
  3. Menyusun Landasan Teori
    Latar belakang masalah biasanya berfungsi untuk mengarah pada kerangka teori atau literatur yang sudah ada. Dalam latar belakang, peneliti dapat mengidentifikasi temuan-temuan sebelumnya yang relevan dengan masalah yang diteliti, dan menunjukkan kekurangan atau kelemahan dari penelitian-penelitian tersebut.
  4. Mengidentifikasi Gap Penelitian
    Latar belakang masalah memungkinkan peneliti untuk menunjukkan bahwa ada celah atau kekurangan dalam literatur yang ada. Dengan demikian, peneliti bisa mengajukan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang menjadi fokus utama dalam studi tersebut.
  5. Mendorong Rencana Penelitian
    Dengan latar belakang masalah yang jelas, peneliti dapat merumuskan tujuan dan pertanyaan penelitian yang akan dijawab. Ini juga akan membantu dalam merancang metode penelitian yang akan digunakan.

Langkah-langkah Menyusun Latar Belakang Masalah

Menyusun latar belakang masalah yang baik membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai topik yang akan diteliti dan cara menyusunnya secara sistematis. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti dalam menyusun latar belakang masalah:

1. Identifikasi Masalah yang Akan Diteliti

Langkah pertama dalam menyusun latar belakang masalah adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti. Masalah ini harus relevan dengan bidang ilmu yang sedang dikaji dan berdampak pada masyarakat atau perkembangan ilmu pengetahuan. Identifikasi masalah yang jelas akan membantu pembaca memahami latar belakang permasalahan yang ada.

Contoh:
Jika peneliti tertarik untuk meneliti tentang dampak penggunaan teknologi digital terhadap kesehatan mental, masalah yang dapat diidentifikasi adalah meningkatnya prevalensi gangguan kesehatan mental di kalangan remaja yang berhubungan dengan penggunaan media sosial.

2. Kaji dan Tinjau Literatur yang Relevan

Setelah masalah ditentukan, langkah berikutnya adalah melakukan tinjauan pustaka atau kajian literatur. Ini bertujuan untuk menggali penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Melalui kajian literatur, peneliti dapat mengetahui apakah masalah yang akan diteliti sudah banyak diteliti sebelumnya atau apakah terdapat celah yang belum terjawab.

Contoh:
Peneliti dapat mencari studi-studi yang mengkaji pengaruh penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Apakah ada penelitian yang menunjukkan peningkatan kecemasan atau depresi akibat penggunaan media sosial yang berlebihan?

Latar Belakang Masalah

3. Menjelaskan Pentingnya Penelitian

Bagian ini menjelaskan mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Penting untuk menunjukkan bahwa masalah yang diteliti memiliki dampak besar bagi masyarakat atau ilmu pengetahuan. Peneliti perlu memberikan alasan yang kuat mengapa penelitian ini relevan dan penting pada saat itu.

Contoh:
Jika ada peningkatan yang signifikan dalam kasus gangguan mental di kalangan remaja, maka penelitian tentang hubungan media sosial dan kesehatan mental akan memberikan wawasan baru tentang penyebab dan cara penanggulangannya.

4. Tunjukkan Gap Penelitian atau Masalah yang Belum Terpecahkan

Selanjutnya, peneliti harus menunjukkan gap atau kekurangan dalam literatur yang ada. Ini adalah bagian di mana peneliti mengidentifikasi pertanyaan atau masalah yang belum terjawab oleh penelitian sebelumnya dan menjelaskan bagaimana penelitian yang akan dilakukan dapat mengisi kekosongan tersebut.

Contoh:
Meskipun banyak penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental, belum ada penelitian yang secara mendalam mengkaji jenis media sosial mana yang paling berisiko bagi kesehatan mental remaja.

5. Merumuskan Tujuan Penelitian

Setelah mengidentifikasi masalah, gap penelitian, dan pentingnya penelitian, langkah terakhir dalam latar belakang masalah adalah merumuskan tujuan penelitian secara jelas. Tujuan penelitian ini akan menjadi landasan bagi pengembangan hipotesis, metode, dan analisis yang akan dilakukan dalam penelitian.

Contoh:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan berbagai jenis media sosial terhadap tingkat kecemasan dan depresi di kalangan remaja di usia 13-18 tahun.

Struktur Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah biasanya terdiri dari beberapa bagian yang saling terkait dan memiliki struktur yang jelas. Berikut adalah struktur umum dari latar belakang masalah dalam penelitian:

  1. Pengantar Masalah
    Bagian ini berisi pengenalan singkat tentang masalah yang akan diteliti, mengapa masalah tersebut penting, dan bagaimana penelitian ini relevan dengan konteks yang ada.
  2. Tinjauan Pustaka atau Kajian Literatur
    Dalam bagian ini, peneliti menjelaskan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik yang diteliti. Peneliti juga harus menyebutkan temuan-temuan yang sudah ada dan gap penelitian yang belum terjawab.
  3. Pernyataan Gap Penelitian
    Bagian ini menjelaskan kekurangan atau ketidaksempurnaan dalam penelitian sebelumnya yang ingin dijawab oleh penelitian yang akan dilakukan.
  4. Tujuan Penelitian
    Bagian ini berisi tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan ini biasanya berfokus pada menjawab pertanyaan penelitian atau mengatasi masalah yang telah diidentifikasi.

Tips Menulis Latar Belakang Masalah yang Baik

  1. Jelas dan Terstruktur
    Latar belakang masalah harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan terstruktur. Pastikan setiap bagian dari latar belakang masalah saling terhubung dan membentuk alur yang logis.
  2. Menggunakan Data atau Fakta
    Untuk mendukung pernyataan yang dibuat, gunakan data atau fakta yang relevan. Misalnya, jika menyatakan bahwa suatu masalah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sertakan data statistik yang mendukung klaim tersebut.
  3. Fokus pada Masalah Utama
    Hindari menyimpang terlalu jauh dari topik utama yang akan diteliti. Pastikan setiap informasi yang disajikan relevan dengan masalah penelitian.
  4. Menjaga Objektivitas
    Penulisan latar belakang masalah harus objektif dan tidak bias. Hindari membuat klaim yang tidak didukung oleh bukti atau data yang valid.

Contoh Latar Belakang Masalah

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah contoh singkat latar belakang masalah dari sebuah penelitian tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja:

Latar Belakang Masalah:

Penggunaan media sosial di kalangan remaja telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai salah satu platform komunikasi utama, media sosial menyediakan ruang bagi remaja untuk berinteraksi, berbagi, dan membentuk identitas diri. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, muncul pula kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan mental remaja. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial yang berlebihan dan peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan gangguan tidur di kalangan remaja. Meskipun demikian, sebagian besar penelitian yang ada hanya meneliti dampak umum dari media sosial terhadap kesehatan mental tanpa mengidentifikasi jenis media sosial yang paling berisiko. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan berbagai jenis media sosial terhadap tingkat kecemasan dan depresi di kalangan remaja.

Baca Juga: Panduan Lengkap Membuat PPT Skripsi yang Menarik dan Profesional

Kesimpulan

Latar belakang masalah adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian karena berfungsi untuk menggambarkan konteks, relevansi, dan urgensi masalah yang akan diteliti. Dengan menyusun latar belakang masalah yang baik, peneliti dapat memperjelas arah penelitian dan memberikan justifikasi yang kuat mengenai pentingnya penelitian yang dilakukan. Selain itu, latar belakang masalah juga membantu dalam mengidentifikasi gap penelitian yang ada dan merumuskan tujuan penelitian yang jelas. Oleh karena itu, penulisan latar belakang masalah harus dilakukan dengan hati-hati, berdasarkan data yang valid, dan dalam struktur yang logis agar pembaca dapat dengan mudah memahami alasan di balik penelitian tersebut.

Jika Anda merasa kesulitan dalam menyelesaikan Tesis, jangan ragu untuk menghubungi layanan konsultasi Tesis.id dan dapatkan bantuan profesional yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tesis Anda dengan baik.

Scroll to Top