Gelar akademik adalah bentuk penghargaan dan pengakuan yang diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu di perguruan tinggi. Di Indonesia, penulisan gelar akademik sering kali membingungkan sebagian orang, baik dalam konteks formal seperti surat menyurat, dokumen resmi, maupun penulisan sehari-hari. Oleh karena itu, pemahaman tentang contoh penulisan gelar akademik yang benar sangat penting, terutama dalam dunia profesional dan administratif. Penulisan gelar akademik tidak hanya soal estetika, tetapi juga berkaitan erat dengan tata aturan resmi, etika akademik, serta pengakuan kompetensi seseorang. Kesalahan dalam menulis gelar bisa berdampak pada kesan profesionalisme, bahkan bisa menyebabkan kekeliruan dalam identifikasi jenjang pendidikan seseorang. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk membantu masyarakat memahami cara menulis gelar akademik secara tepat, sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: Gelar untuk Lulusan D2: Panduan Lengkap dan Pemahaman Menyeluruh
Pengertian dan Fungsi Gelar Akademik dalam Dunia Pendidikan
Gelar akademik merupakan tanda pencapaian seseorang setelah menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi tertentu. Di Indonesia, gelar akademik diberikan oleh perguruan tinggi yang telah memiliki izin operasional dan program studi yang terakreditasi. Gelar ini dapat berupa gelar vokasi, sarjana, magister, hingga doktoral, masing-masing mencerminkan tingkat pendidikan dan keahlian.
Fungsi utama gelar akademik adalah sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian intelektual dan kompetensi seseorang. Di samping itu, gelar juga digunakan untuk menunjang kredibilitas dalam dunia kerja. Banyak perusahaan dan instansi pemerintahan yang mensyaratkan gelar tertentu untuk mengisi jabatan tertentu. Karena itu, pencantuman gelar pada dokumen resmi, kartu nama, atau papan nama profesi menjadi penting.
Selain itu, gelar akademik berfungsi sebagai identitas akademik yang bersifat formal dan sah secara hukum. Seseorang yang telah memperoleh gelar berhak mencantumkannya dalam berbagai dokumen pribadi dan profesional. Misalnya, surat lamaran kerja, surat keterangan, makalah, laporan penelitian, dan dokumen publik lainnya.
Gelar akademik juga merepresentasikan latar belakang keilmuan seseorang. Misalnya, seseorang yang memiliki gelar S.T. (Sarjana Teknik) diasumsikan memiliki kompetensi di bidang keteknikan. Ini menjadi acuan penting dalam dunia profesional, terutama saat menentukan kelayakan dalam menjalankan pekerjaan di bidang tertentu.
Mengingat pentingnya peran gelar akademik dalam kehidupan profesional dan sosial, penulisannya harus mengikuti kaidah baku yang ditentukan pemerintah. Di Indonesia, pedoman ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mengatur pemberian dan penulisan gelar.
Aturan Umum Penulisan Gelar Akademik di Indonesia
Penulisan gelar akademik di Indonesia diatur dengan cukup rinci, terutama mengenai posisi, singkatan, dan pemisahan antar elemen. Secara umum, gelar akademik ditulis di belakang nama, dipisahkan dengan tanda koma (,). Singkatan gelar menggunakan huruf kapital dan diberi titik pada akhir setiap singkatan kata.
Contohnya, seseorang bernama Andi Wijaya yang memiliki gelar Sarjana Ekonomi akan ditulis sebagai: Andi Wijaya, S.E.
Jika seseorang memiliki lebih dari satu gelar, penulisan dilakukan secara berurutan, dimulai dari jenjang pendidikan terendah ke tertinggi, dan masing-masing dipisahkan dengan tanda koma.
Misalnya:
Rina Kurniawati, S.Pd., M.Pd.
Gelar pertama (S.Pd.) menunjukkan Sarjana Pendidikan, sementara gelar kedua (M.Pd.) menunjukkan Magister Pendidikan.
Penting juga diperhatikan bahwa gelar keprofesian seperti dr. (dokter) atau Ir. (insinyur) ditulis di depan nama, bukan di belakang.
Contoh:
dr. Budi Santosa, Sp.A.
Dalam hal ini, “dr.” adalah gelar profesi kedokteran umum, sedangkan “Sp.A.” menunjukkan spesialis anak.
Selain itu, gelar yang diperoleh dari luar negeri biasanya tidak disingkat dan dapat ditulis dalam bahasa aslinya atau disesuaikan dengan padanan yang diakui di Indonesia. Namun, penggunaannya tetap harus sesuai dengan ketentuan transkripsi akademik dari DIKTI atau lembaga setara.
Terakhir, bila seseorang memiliki gelar akademik dan jabatan profesional, maka keduanya bisa dicantumkan dengan format berbeda, misalnya:
Prof. Dr. Bambang Soetomo, M.Si.
“Prof.” adalah jabatan akademik, “Dr.” adalah gelar doktor, dan “M.Si.” adalah Magister Sains.
Contoh Penulisan Gelar Akademik Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Untuk memudahkan pemahaman, berikut beberapa contoh penulisan gelar akademik yang umum di Indonesia berdasarkan jenjang pendidikan:
A. Diploma
- D1: tidak diberikan gelar akademik (hanya sertifikat kompetensi)
- D2: A.Ma. (Ahli Muda), contoh: Siti Nurhaliza, A.Ma.Pd.
- D3: A.Md. (Ahli Madya), contoh: Budi Hartono, A.Md.Ak.
B. Sarjana (S1)
- S.Ag. – Sarjana Agama → Dedi Kurniawan, S.Ag.
- S.E. – Sarjana Ekonomi → Linda Maharani, S.E.
- S.H. – Sarjana Hukum → Imam Setiawan, S.H.
- S.Kom. – Sarjana Komputer → Yulianto Prasetyo, S.Kom.
- S.Pd. – Sarjana Pendidikan → Ratna Dewi, S.Pd.
C. Magister (S2)
- M.M. – Magister Manajemen → Erwan Hadi, S.E., M.M.
- M.Pd. – Magister Pendidikan → Winda Lestari, S.Pd., M.Pd.
- M.H. – Magister Hukum → Andi Saputra, S.H., M.H.
D. Doktoral (S3)
- Dr. – Doktor (ditulis di depan nama) → Dr. Marzuki Alie, M.Si.
E. Gelar Profesi
- dr. – Dokter Umum → dr. Fitriani, Sp.KK
- Ir. – Insinyur → Ir. Bambang Nugroho, M.T.
Setiap penulisan gelar harus konsisten, memperhatikan urutan, tanda baca, serta posisi penempatan sesuai jenis gelar tersebut.
Kesalahan Umum dalam Penulisan Gelar dan Cara Menghindarinya
Meskipun tampak sederhana, penulisan gelar akademik masih sering dilakukan secara keliru. Berikut beberapa kesalahan umum beserta cara menghindarinya:
Kesalahan
- Tidak menambahkan tanda titik pada singkatan gelar
❌ Andi Wijaya, SE
✅ Andi Wijaya, S.E. - Menulis gelar sarjana di depan nama
❌ S.E. Andi Wijaya
✅ Andi Wijaya, S.E. - Menempatkan gelar profesi di belakang nama
❌ Budi Santoso, dr.
✅ dr. Budi Santoso - Mencampur urutan gelar tidak sesuai jenjang
❌ S.Pd., S2
✅ S.Pd., M.Pd. - Menambahkan gelar tidak resmi atau tidak diakui
❌ Ir., MBA (jika tidak melalui jalur resmi diakui DIKTI)
Cara Menghindarinya
- Selalu gunakan referensi resmi dari DIKTI atau Permendikbudristek terkait gelar.
- Periksa ijazah atau transkrip untuk melihat gelar yang diberikan.
- Gunakan tanda koma dan titik sesuai pedoman penulisan bahasa Indonesia.
- Perhatikan posisi gelar: akademik di belakang, profesi di depan.
- Hindari menulis gelar berlebihan atau yang tidak sesuai kualifikasi.
Mengetahui dan menghindari kesalahan ini akan meningkatkan kredibilitas dan profesionalitas, terutama dalam penulisan dokumen resmi atau publikasi akademik.
Pentingnya Penulisan Gelar yang Tepat dalam Dunia Profesional
Penulisan gelar akademik yang benar tidak hanya menunjukkan tingkat pendidikan seseorang, tetapi juga mencerminkan sikap profesional dalam menghargai proses pendidikan yang telah ditempuh. Dalam banyak situasi, gelar bisa menjadi pertimbangan dalam seleksi kerja, promosi jabatan, hingga dalam penulisan artikel ilmiah.
Dalam dunia kerja, kesalahan menulis gelar bisa menyebabkan salah persepsi terhadap kapasitas seseorang. Misalnya, menulis gelar S.Kom padahal lulusan D3 Teknik Informatika bisa dianggap sebagai pemalsuan data. Hal ini tentu dapat berakibat serius pada reputasi profesional.
Selain itu, dalam komunikasi publik, seperti kartu nama, nama narasumber dalam media, atau undangan resmi, pencantuman gelar yang salah dapat mengurangi nilai kredibilitas. Banyak institusi bahkan memiliki standar ketat dalam pencantuman gelar akademik di semua materi publikasi mereka.
Menulis gelar dengan benar juga merupakan bentuk penghormatan terhadap institusi pendidikan yang memberikan gelar tersebut. Ini menunjukkan bahwa pemilik gelar memiliki pemahaman dan kedisiplinan terhadap identitas akademiknya.
Baca Juga: Penjelasan Skripsi Kritik Sosial dalam Drama
Kesimpulan
Gelar akademik merupakan tanda pencapaian pendidikan yang sangat penting dalam kehidupan profesional dan akademik. Oleh karena itu, penulisan gelar akademik harus dilakukan secara benar dan konsisten, sesuai kaidah yang telah ditetapkan dalam aturan resmi. Baik gelar vokasi, sarjana, magister, doktoral, maupun profesi memiliki aturan penulisan masing-masing yang harus dipahami. Melalui artikel ini, kita telah mempelajari berbagai contoh penulisan gelar akademik berdasarkan jenjang, aturan umum penulisan, kesalahan yang sering terjadi, serta pentingnya penulisan yang tepat dalam kehidupan profesional. Semakin kita menghargai tata cara penulisan gelar, semakin kita menunjukkan integritas sebagai pribadi yang menghormati dunia pendidikan. Jadi, pastikan mulai sekarang untuk menulis gelar akademik dengan benar, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap identitas pendidikan Anda. Penulisan yang benar tidak hanya menjadikan Anda tampak profesional, tetapi juga membuktikan bahwa Anda menghargai setiap proses belajar yang telah Anda tempuh.
Terakhir, jika Anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan Tesis. Layanan konsultasi Tesis dari Tesis.id bisa membantu Anda. Hubungi Tesis.id sekarang dan dapatkan layanan yang Anda butuhkan.