Etika Penelitian Penulisan Tesis

Setelah memahami format penulisan teks pada tesis di artikel sebelumnya, dalam artikel ini akan membahas tentang bagaimana etika penelitian S2. Sangat penting untuk memperhatikan etika penelitian sebagai fondasi utama dari proses ilmiah. Tanpa kepatuhan terhadap kode etik penelitian, keabsahan data dan kepercayaan publik terhadap hasil riset bisa diragukan. Etika bukan sekadar formalitas, tetapi mencerminkan tanggung jawab moral peneliti terhadap subjek, institusi, dan masyarakat. Etika penelitian adalah seperangkat prinsip yang mengatur bagaimana peneliti harus berperilaku selama studi mereka. 

Isu etis dalam penelitian telah menjadi perhatian sejak kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam eksperimen medis di abad ke-20. Sejak saat itu, komunitas ilmiah telah mengembangkan standar etik yang ketat untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang manusiawi, adil, dan transparan. Oleh karena itu, mahasiswa S2 perlu memahami pentingnya prinsip etis ini agar penelitiannya valid secara akademik dan juga bertanggung jawab secara moral.

Kode Etik Penelitian

Kode Etik Penelitian Tesis merupakan pedoman penting yang menetapkan prinsip dan standar yang harus dipatuhi peneliti selama proses tesis. Kode ini memastikan bahwa semua penelitian yang dilakukan bersifat etis, bertanggung jawab, dan menjaga integritas karya akademis. Dalam konteks akademik, pelanggaran termasuk plagiarisme atau manipulasi data dapat menyebabkan sanksi serius, termasuk pencabutan gelar atau penolakan publikasi.

Selain itu, hal ini juga menuntut adanya penghormatan terhadap hak-hak manusia. Seperti peneliti wajib menjaga kerahasiaan identitas informan dan tidak memaksa partisipasi dalam wawancara dalam penelitian kualitatif.

Persetujuan Informan 

Persetujuan informan dalam tesis adalah hal yang penting dalam penelitian. Persetujuan ini penting untuk etika penelitian, karena memastikan partisipan memahami tujuan dan prosedur penelitian.
Persetujuan informan juga menunjukkan bahwa partisipan bisa memilih untuk ikut atau tidak tanpa dampak buruk. Peneliti harus menjelaskan dengan jelas tujuan, manfaat, dan potensi informasi yang dihasilkan oleh penelitian.

Proses persetujuan yang benar menguntungkan peserta dan meningkatkan kredibilitas penelitian. Peneliti perlu mencatat dan mendokumentasikan persetujuan ini sebagai bukti bahwa mereka mengikuti pedoman etika. Dengan demikian, penelitian bisa dilakukan dengan transparan dan bertanggung jawab, serta menghasilkan data yang akurat dan dapat dipercaya.

Larangan dalam Riset yang Wajib Dipatuhi

Ketika melakukan penelitian untuk tesis, terdapat beberapa larangan dan pedoman etika penting yang harus dipatuhi untuk memastikan integritas dan validitas karya. Pembatasan ini krusial tidak hanya untuk kredibilitas penelitian tetapi juga untuk keselamatan dan kesejahteraan semua partisipan yang terlibat. Larangan dalam riset mengacu pada tindakan yang tidak boleh dilakukan karena berpotensi melanggar hak, norma, atau hukum. Seperti memalsukan data, mengintervensi subjek secara tidak etis, atau melakukan wawancara tanpa izin. Salah satu larangan dalam riset yang sering diabaikan adalah membocorkan identitas narasumber tanpa persetujuan, yang bisa menimbulkan dampak psikologis atau sosial bagi informan.

Kesimpulan

Menjaga etika penelitian bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga fondasi utama dalam menjamin validitas dan integritas ilmiah. Dengan menerapkan kode etik penelitian, peneliti dapat bertindak secara profesional dan bertanggung jawab. Pemberian persetujuan informan menjadi bentuk penghormatan terhadap hak dan kebebasan individu yang terlibat, serta memperkuat transparansi proses riset. Di sisi lain, menghindari segala bentuk larangan dalam riset, seperti manipulasi data atau eksploitasi informan, adalah cara terbaik untuk memastikan hasil penelitian tidak hanya sahih secara ilmiah, tetapi juga etis secara sosial. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etis adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap peneliti, terutama dalam konteks akademik seperti penulisan tesis.

 

Penulis: Carissa Devin Maheswari

Scroll to Top