Dalam dunia akademik dan penelitian, latar belakang merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam sebuah karya ilmiah, baik itu skripsi, tesis, disertasi, jurnal, atau makalah. Latar belakang bertindak sebagai pengantar yang menjelaskan alasan mengapa suatu penelitian dilakukan serta masalah yang mendasarinya. Banyak mahasiswa dan peneliti sering kali menghadapi kesulitan dalam menyusun latar belakang yang baik dan sistematis. Kesalahan umum yang terjadi adalah terlalu luas dalam menjelaskan topik, kurangnya data pendukung, atau tidak memberikan alasan yang kuat mengapa penelitian tersebut penting.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang pengertian latar belakang, fungsinya dalam penelitian, struktur idealnya, serta langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menyusun latar belakang yang baik dan berkualitas.
Baca Juga: Syarat Sidang: Persiapan, Prosedur, dan Tips Sukses
Pengertian Latar Belakang
Latar belakang adalah bagian dari karya ilmiah yang menjelaskan alasan diadakannya suatu penelitian atau proyek. Bagian ini menjawab pertanyaan dasar:
- Mengapa topik ini penting untuk diteliti?
- Apa permasalahan utama yang ingin diselesaikan?
- Bagaimana penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan atau masyarakat?
Latar belakang bukan sekadar deskripsi umum tentang topik, tetapi juga harus menunjukkan kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) yang ada, bukti empiris, dan urgensi penelitian yang dilakukan.
Misalnya, jika penelitian membahas tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental remaja, latar belakang harus menjelaskan bagaimana penggunaan media sosial yang tinggi mempengaruhi kesehatan mental, apakah sudah ada penelitian sebelumnya, serta mengapa penelitian ini masih relevan dilakukan.
Fungsi Latar Belakang dalam Penelitian
Latar belakang memiliki beberapa fungsi penting dalam sebuah penelitian atau karya ilmiah, di antaranya:
- Menjelaskan Konteks Penelitian
– Memberikan gambaran mengenai bidang studi yang diteliti dan mengapa topik tersebut relevan dalam konteks akademik atau sosial.
- Mengidentifikasi Masalah
– Menunjukkan adanya masalah atau tantangan yang perlu diselesaikan melalui penelitian.
- Menunjukkan Kesenjangan Penelitian
– Mengidentifikasi aspek tertentu dari suatu masalah yang belum banyak diteliti atau masih menjadi perdebatan.
- Meyakinkan Pembaca akan Pentingnya Penelitian
– Memberikan argumen kuat bahwa penelitian ini memiliki kontribusi yang berharga dalam bidang ilmu atau kehidupan sehari-hari.
- Menjadi Dasar bagi Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
– Latar belakang harus mengarah pada rumusan masalah, pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian yang akan dijelaskan dalam bab berikutnya.
Struktur Ideal dalam Menulis Latar Belakang
Menyusun latar belakang tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada struktur yang umum digunakan agar latar belakang lebih sistematis dan mudah dipahami. Berikut adalah struktur ideal dalam menulis latar belakang:
- Gambaran Umum tentang Topik
– Mulai dengan menjelaskan topik secara umum.
– Sertakan fakta, data, atau tren terbaru yang relevan.
– Contoh: Jika meneliti tentang dampak urbanisasi terhadap lingkungan, bisa diawali dengan data tentang pertumbuhan kota-kota besar di dunia dan bagaimana urbanisasi menjadi tantangan global.
- Identifikasi Masalah yang Ada
– Jelaskan masalah spesifik yang muncul dalam konteks topik yang dibahas.
– Gunakan referensi dari penelitian terdahulu atau laporan yang mendukung pernyataan tentang adanya masalah.
– Contoh: Dalam penelitian tentang urbanisasi, bisa dijelaskan bahwa pertumbuhan kota yang cepat menyebabkan peningkatan polusi udara dan penurunan kualitas lingkungan.
- Kesenjangan Penelitian (Knowledge Gap)
– Tunjukkan bahwa masih ada aspek dari masalah yang belum diteliti secara mendalam.
– Misalnya, jika sudah banyak penelitian tentang urbanisasi dan polusi udara, namun belum ada yang membahas dampaknya terhadap kualitas air tanah di daerah perkotaan, maka hal itu bisa menjadi kesenjangan yang perlu diteliti lebih lanjut.
- Urgensi dan Signifikansi Penelitian
– Jelaskan mengapa penelitian ini penting dan apa manfaatnya bagi masyarakat, dunia akademik, atau industri tertentu.
– Contoh: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah dalam mengelola dampak urbanisasi terhadap lingkungan.
- Mengarah pada Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
– Akhiri latar belakang dengan menyatakan pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
– Contoh: “Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak urbanisasi terhadap kualitas air tanah di kota X.”
Langkah-Langkah Menulis Latar Belakang yang Baik
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menyusun latar belakang penelitian yang baik dan sistematis:
- Kumpulkan Data dan Informasi
– Lakukan riset literatur terkait topik yang akan diteliti.
– Gunakan jurnal ilmiah, laporan penelitian, buku, atau data statistik dari lembaga resmi.
- Gunakan Bahasa yang Jelas dan Akademis
– Hindari bahasa yang terlalu informal atau ambigu.
– Gunakan bahasa yang objektif, jelas, dan mudah dipahami.
- Gunakan Referensi yang Relevan
– Kutip sumber terpercaya untuk mendukung argumen yang dibuat dalam latar belakang.
– Pastikan sumber yang digunakan adalah terbaru (maksimal 5 tahun terakhir) untuk menjaga relevansi penelitian.
- Fokus pada Permasalahan Utama
– Jangan terlalu melebar dalam menjelaskan topik.
– Tetap fokus pada masalah utama yang menjadi inti penelitian.
- Buat Hubungan yang Logis antara Paragraf
– Pastikan ada keterkaitan yang jelas antara satu paragraf dengan paragraf berikutnya.
– Misalnya, setelah menjelaskan masalah yang ada, langsung hubungkan dengan kesenjangan penelitian yang masih perlu diisi.
- Periksa dan Revisi
– Setelah menulis latar belakang, bacalah kembali untuk memastikan alurnya sudah logis dan tidak ada kesalahan tata bahasa atau penulisan.
Kesalahan Umum dalam Menulis
Banyak mahasiswa melakukan kesalahan dalam menulis latar belakang penelitian. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi:
- Terlalu Panjang atau Terlalu Singkat
– Latar belakang yang terlalu panjang cenderung berisi informasi yang tidak relevan, sementara yang terlalu singkat tidak cukup menjelaskan alasan penelitian, konteks, dan pentingnya topik yang diteliti dalam menjawab masalah yang ada.
- Tidak Didukung dengan Data atau Fakta
– Menulis latar belakang hanya berdasarkan opini tanpa ada bukti ilmiah dapat melemahkan kualitas penelitian, karena hal tersebut mengurangi kredibilitas dan objektivitas penelitian dalam mendukung argumen atau hipotesis yang diajukan.
- Tidak Menyertakan Kesenjangan Penelitian
– Jika tidak ada kesenjangan penelitian yang dijelaskan, maka penelitian akan terlihat kurang memiliki kontribusi ilmiah yang jelas, serta gagal menunjukkan kebutuhan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang tersebut.
- Kurang Terstruktur dengan Baik
– Latar belakang yang tidak memiliki alur yang jelas akan membuat pembaca sulit memahami urgensi penelitian, mengapa topik tersebut penting, serta bagaimana penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Latar Belakang Skripsi
Kesimpulan
Latar belakang merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian yang menjelaskan alasan mengapa penelitian dilakukan, masalah yang dihadapi, serta urgensi penelitian tersebut. Menulis latar belakang yang baik membutuhkan data yang kuat, struktur yang sistematis, serta hubungan logis antar paragraf. Dengan memahami pengertian, fungsi, struktur, serta cara menyusun latar belakang dengan benar, mahasiswa dan peneliti dapat menyusun karya ilmiah yang lebih berkualitas dan mudah dipahami oleh pembaca.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menyelesaikan Tesis, jangan ragu untuk menghubungi layanan konsultasi Tesis.id dan dapatkan bantuan profesional yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tesis Anda dengan baik.