Sidang skripsi atau tesis merupakan momen penting dalam perjalanan akademis mahasiswa. Biasanya, sidang ini dilakukan secara tatap muka antara mahasiswa dan penguji di ruang sidang yang telah disediakan oleh universitas atau perguruan tinggi. Namun, dengan perkembangan teknologi dan berbagai kondisi yang mempengaruhi cara kita berkomunikasi, sidang daring (online) mulai menjadi pilihan utama, terutama sejak pandemi COVID-19 yang mengharuskan banyak aktivitas dilakukan secara virtual. Sidang daring adalah alternatif yang memungkinkan mahasiswa, penguji, dan pengawas untuk melakukan sidang melalui platform daring seperti Zoom, Google Meet, atau Microsoft Teams, tanpa harus bertemu langsung. Artikel ini akan membahas tentang sidang daring, mulai dari pengertian, perbedaan dengan sidang offline, proses pelaksanaannya, hingga persiapan yang perlu dilakukan oleh mahasiswa untuk menghadapi sidang daring dengan sukses.
Baca Juga: Sidang Offline: Pengertian, Proses, dan Persiapan yang Tepat
Pengertian Sidang Daring
Sidang daring adalah sidang skripsi, tesis, atau disertasi yang dilakukan melalui media daring (online), di mana mahasiswa mempresentasikan hasil penelitian mereka kepada dosen penguji secara virtual, menggunakan platform video conference. Dalam sidang daring, mahasiswa, penguji, dan pengawas tidak berada di lokasi yang sama, tetapi berkomunikasi melalui teknologi internet. Sidang daring dapat dilakukan menggunakan berbagai aplikasi video conference, seperti Zoom, Google Meet, Skype, atau platform lainnya yang memungkinkan interaksi langsung secara visual dan audio.
Proses ini mirip dengan sidang tatap muka, namun perbedaannya adalah bahwa seluruh tahapan sidang dilakukan melalui perangkat elektronik dan koneksi internet. Meskipun begitu, tujuan dan prosedur dari sidang daring tetap sama, yaitu untuk mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap penelitian mahasiswa, serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempertanggungjawabkan karya ilmiahnya di hadapan penguji.
Perbedaan Sidang Daring dan Sidang Offline
Meskipun tujuan dan tahapan dasar dari sidang daring dan sidang offline sama, kedua jenis sidang ini memiliki beberapa perbedaan signifikan yang mempengaruhi jalannya sidang. Berikut adalah beberapa perbedaan antara sidang daring dan sidang offline:
1. Tempat Pelaksanaan
Sidang offline dilaksanakan secara tatap muka di ruang sidang yang disediakan oleh perguruan tinggi. Mahasiswa, penguji, dan pengawas berada di lokasi yang sama, sehingga interaksi langsung sangat terasa. Sebaliknya, dalam sidang daring, mahasiswa dan penguji berkomunikasi melalui platform video conference dari lokasi yang berbeda-beda, tanpa perlu berada di tempat fisik yang sama.
2. Teknologi yang Dibutuhkan
Sidang offline tidak memerlukan perangkat keras atau perangkat lunak khusus, selain proyektor dan alat presentasi lainnya. Dalam sidang daring, teknologi sangat berperan penting, karena mahasiswa dan penguji harus mengandalkan perangkat elektronik (seperti laptop, komputer, atau smartphone), serta koneksi internet yang stabil untuk melaksanakan sidang. Tanpa perangkat dan koneksi internet yang memadai, sidang daring dapat terganggu.
3. Interaksi
Sidang offline memungkinkan interaksi langsung yang lebih mudah dan natural. Mahasiswa dan penguji bisa saling berdiskusi secara langsung dengan bahasa tubuh yang lebih terbaca dan tanpa batasan teknis. Di sisi lain, sidang daring cenderung lebih terbatas dalam hal interaksi karena adanya faktor jarak, serta kemungkinan kendala teknis seperti delay suara atau gambar yang dapat mengganggu komunikasi.
4. Kenyamanan dan Fleksibilitas
Sidang daring menawarkan fleksibilitas yang lebih besar karena memungkinkan mahasiswa dan penguji untuk berada di tempat yang berbeda. Mahasiswa tidak perlu datang ke kampus atau ruang sidang fisik, dan penguji juga bisa mengikuti sidang dari tempat yang lebih nyaman. Sidang offline, meskipun formal dan memberikan pengalaman langsung, memerlukan kehadiran fisik yang bisa menjadi kendala bagi beberapa orang, terutama jika mereka berada di lokasi yang jauh.
5. Atmosfer Sidang
Sidang offline sering kali dianggap lebih formal dan serius karena mahasiswa dan penguji berada di ruang yang sama, sehingga menciptakan atmosfer yang lebih mendalam dan terkendali. Sidang daring, meskipun tetap serius, bisa terasa lebih santai karena penguji dan mahasiswa tidak bertatap muka secara langsung. Hal ini bisa berpengaruh pada dinamika diskusi dan penilaian yang dilakukan.
Proses Sidang Daring
Proses sidang daring tidak jauh berbeda dengan sidang offline. Namun, ada beberapa aspek teknis yang harus dipersiapkan dengan baik agar proses sidang dapat berjalan lancar. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam pelaksanaan sidang daring:
1. Persiapan Sebelum Sidang
Sebelum sidang daring dimulai, mahasiswa harus mempersiapkan sejumlah hal untuk memastikan bahwa sidang dapat berlangsung dengan lancar dan tanpa hambatan. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan antara lain:
- Mempersiapkan Perangkat dan Koneksi Internet
Mahasiswa harus memastikan bahwa perangkat yang digunakan untuk mengikuti sidang (laptop, komputer, atau smartphone) dalam keadaan baik dan memiliki akses ke internet yang stabil. Sebelum sidang, pastikan juga perangkat lunak yang diperlukan (misalnya Zoom, Google Meet) sudah terinstal dengan benar dan dapat berfungsi dengan baik. - Mempersiapkan Presentasi
Sama seperti sidang offline, mahasiswa harus mempersiapkan presentasi yang jelas, terstruktur, dan profesional. Biasanya, presentasi dilakukan menggunakan aplikasi PowerPoint atau sejenisnya. Mahasiswa perlu memastikan bahwa materi presentasi mudah dipahami dan dapat disampaikan dengan jelas dalam waktu yang telah ditentukan. - Tes Koneksi dan Perangkat
Sebelum hari H, sebaiknya mahasiswa melakukan tes koneksi dan perangkat dengan mengikuti uji coba sidang daring, jika memungkinkan. Uji coba ini bertujuan untuk memeriksa apakah suara dan gambar dapat ditangkap dengan baik oleh perangkat dan koneksi internet. Selain itu, mahasiswa dapat mengecek apakah aplikasi video conference yang digunakan berfungsi dengan lancar.
2. Pelaksanaan Sidang Daring
Setelah semua persiapan dilakukan, sidang daring akan dimulai. Pelaksanaan sidang daring terdiri dari beberapa tahapan, sebagai berikut:
- Pembukaan
Sidang akan dimulai dengan pembukaan oleh ketua sidang, yang biasanya adalah dosen pembimbing atau dosen penguji yang ditunjuk. Ketua sidang akan memperkenalkan diri dan memandu jalannya sidang. Selanjutnya, mahasiswa akan dipersilakan untuk memulai presentasinya. - Presentasi oleh Mahasiswa
Mahasiswa akan mempresentasikan hasil skripsi atau tesis mereka menggunakan slide presentasi. Waktu presentasi umumnya berkisar antara 15 hingga 30 menit, tergantung kebijakan dari perguruan tinggi. Dalam presentasi ini, mahasiswa akan menjelaskan latar belakang penelitian, tujuan, metodologi, hasil, dan kesimpulan dari penelitiannya. - Sesi Tanya Jawab
Setelah presentasi selesai, biasanya akan ada sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen penguji. Pada sesi ini, penguji akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap topik yang diteliti. Mahasiswa harus siap menjawab pertanyaan dengan logis, serta memberikan penjelasan yang jelas dan berbasis pada data yang telah disajikan. - Diskusi dan Penilaian
Setelah sesi tanya jawab, penguji akan berdiskusi untuk menentukan apakah skripsi atau tesis mahasiswa memenuhi syarat untuk diterima atau perlu direvisi. Jika skripsi atau tesis diterima, mahasiswa akan diumumkan lulus, namun jika ada revisi, mahasiswa akan diminta untuk melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum sidang dinyatakan selesai.
3. Penutupan Sidang
Sidang akan ditutup dengan pengumuman hasil dari sidang. Jika sidang berjalan dengan baik dan skripsi atau tesis diterima, mahasiswa akan mendapatkan tanda tangan dari penguji untuk kelulusan administrasi. Jika ada revisi, mahasiswa akan diberi waktu tertentu untuk menyelesaikan perubahan yang diminta oleh penguji.
Keuntungan dan Tantangan Sidang Daring
Sidang daring memiliki beberapa keuntungan yang membuatnya semakin populer di berbagai perguruan tinggi, namun juga memiliki tantangan tersendiri yang perlu dihadapi. Berikut adalah beberapa keuntungan dan tantangan dari sidang daring:
Keuntungan Sidang Daring:
- Fleksibilitas
Sidang daring memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa dan penguji untuk berpartisipasi tanpa harus berada di lokasi yang sama. Ini sangat berguna bagi mahasiswa yang berada di luar kota atau luar negeri, serta bagi penguji yang memiliki keterbatasan waktu atau lokasi. - Efisiensi Waktu dan Biaya
Sidang daring menghemat waktu dan biaya transportasi, karena mahasiswa dan penguji tidak perlu bepergian ke kampus atau ruang sidang. Ini juga mengurangi potensi keterlambatan atau kendala lainnya yang dapat terjadi dalam sidang offline. - Kemudahan Akses
Sidang daring memberikan kemudahan akses bagi berbagai pihak yang terlibat dalam proses sidang, terutama jika ada pembimbing atau penguji yang tidak dapat hadir secara fisik.
Tantangan Sidang Daring:
- Kendala Teknologi
Salah satu tantangan utama sidang daring adalah ketergantungan pada teknologi. Masalah teknis seperti gangguan koneksi internet, suara yang tidak jelas, atau gambar yang terputus bisa mengganggu jalannya sidang dan mempengaruhi kelancaran komunikasi. - Keterbatasan Interaksi
Meskipun ada fitur video dan audio, interaksi dalam sidang daring masih terbatas jika dibandingkan dengan sidang offline. Beberapa aspek komunikasi non-verbal, seperti bahasa tubuh, menjadi sulit untuk dibaca, sehingga diskusi bisa terasa kurang intens. - Kendala Mental dan Emosional
Bagi sebagian mahasiswa, presentasi daring bisa terasa lebih menegangkan karena tidak ada interaksi langsung. Penguji dan mahasiswa mungkin merasa kurang nyaman dalam berkomunikasi atau lebih sulit untuk membangun koneksi emosional yang dapat terjadi dalam sidang tatap muka.
Persiapan untuk Menghadapi Sidang Daring
Sidang daring membutuhkan persiapan yang matang agar dapat berjalan lancar. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh mahasiswa antara lain:
- Pastikan Koneksi Internet Stabil
Pastikan Anda memiliki koneksi internet yang cepat dan stabil agar proses sidang berjalan tanpa gangguan teknis. - Persiapkan Perangkat dan Platform
Tes perangkat dan aplikasi yang digunakan beberapa hari sebelum sidang untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. - Latihan Presentasi
Lakukan latihan presentasi di depan teman atau pembimbing untuk memastikan bahwa Anda dapat menyampaikan materi dengan jelas dalam waktu yang ditentukan. - Siapkan Jawaban untuk Pertanyaan
Persiapkan jawaban untuk pertanyaan yang mungkin diajukan oleh penguji. Pahami setiap aspek dari skripsi atau tesis Anda dengan baik.
Baca Juga: Peta Studi Ideal untuk Menyelesaikan Kuliah Tepat Waktu
Kesimpulan
Sidang daring adalah alternatif yang semakin populer dalam dunia pendidikan tinggi, terutama sejak pandemi COVID-19. Meskipun memiliki beberapa tantangan teknis, sidang daring memberikan fleksibilitas, efisiensi waktu, dan biaya yang sangat bermanfaat. Dengan persiapan yang matang, mahasiswa dapat menjalani sidang daring dengan sukses, memberikan presentasi yang jelas, dan menjawab pertanyaan dengan percaya diri. Sidang daring tidak hanya memudahkan akses ke penguji, tetapi juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam sidang tanpa batasan fisik atau geografis.
Jika Anda merasa kesulitan dalam menyelesaikan Tesis, jangan ragu untuk menghubungi layanan konsultasi Tesis.id dan dapatkan bantuan profesional untuk membantu menyelesaikan tesis Anda dengan baik dan efisien.