
Setelah membahas pentingnya ranking jurnal, verifikasi publikasi, dan peran dan prosedur akreditasi pada artikel sebelumnya, langkah berikutnya dalam memastikan mutu publikasi adalah melakukan tinjauan sistematis. Metode ini digunakan untuk menyaring, mengevaluasi, dan mensintesis bukti ilmiah secara menyeluruh). Dengan penerapan standar seperti PRISMA, peneliti dapat memastikan bahwa hasil kajian tidak hanya relevan tetapi juga transparan dan dapat direplikasi.
Setelah memahami pentingnya Standar Format Pengumpulan Tesis pada artikel sebelumnya, pada artikel ini akan membahas tentang pentingnya tinjauan sistematis.
Definisi dan Pentingnya PRISMA
PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses) adalah kerangka kerja komprehensif yang dirancang untuk meningkatkan kualitas pelaporan dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis. Hal ini penting untuk memastikan para peneliti menyajikan temuan mereka secara jelas, transparan, dan terstandarisasi. Dengan mematuhi pedoman PRISMA, para peneliti dapat meningkatkan kemampuan pembaca untuk menilai validitas penelitian secara akurat.
Penggunaan PRISMA tidak hanya meningkatkan transparansi penelitian tetapi juga akan mempermudah pembaca dan editor jurnal dalam menilai kelengkapan laporan. Dengan begitu, integritas ilmiah dapat terjaga, dan publikasi memiliki peluang lebih besar untuk masuk dalam ranking jurnal tinggi.
Protokol Tinjauan Sistematis
Sebelum memulai tinjauan, peneliti wajib menyusun protokol tinjauan sistematis. Dokumen ini berfungsi sebagai rencana penelitian yang memuat tujuan, pertanyaan penelitian, strategi pencarian literatur, serta kriteria inklusi dan eksklusi.
Adanya protokol tinjauan sistematis meminimalkan bias dan memastikan bahwa proses tinjauan berjalan sesuai standar yang diakui secara internasional. Bahkan, beberapa jurnal mensyaratkan peneliti untuk mendaftarkan protokol tinjauan sistematis mereka di basis data publik seperti PROSPERO sebelum tinjauan dimulai. Hal ini juga memudahkan proses verifikasi publikasi yang menjadi topik pembahasan pada artikel sebelumnya.
Penilaian Kualitas Penelitian
Penilaian kualitas penelitian ini termasuk bagian penting dari tinjauan sistematis. Proses ini melibatkan evaluasi kritis terhadap metodologi, validitas data, dan relevansi temuan dari setiap studi yang dimasukkan dalam tinjauan. Mengevaluasi kualitas penelitian sangat penting untuk memastikan bahwa temuannya andal, kredibel, dan dapat diterapkan pada bidang studi yang lebih luas. Penilaian komprehensif biasanya melibatkan pemeriksaan berbagai aspek proses penelitian, termasuk kejelasan tujuan, kesesuaian metodologi, dan ketelitian analisis data
Melalui penilaian kualitas penelitian, peneliti dapat membedakan antara bukti berkualitas tinggi dan rendah, sehingga kesimpulan yang dihasilkan lebih akurat. Banyak panduan menganjurkan agar penilaian kualitas penelitian dilakukan secara independen oleh setidaknya dua peninjau untuk meminimalkan bias.
Integrasi dengan Standar Publikasi
Menggabungkan metode tinjauan sistematis dengan prinsip-prinsip peran dan prosedur akreditasi yang dibahas sebelumnya dapat meningkatkan peluang publikasi di jurnal bereputasi. Proses ini memastikan bahwa publikasi memenuhi kriteria kualitas baik dari sisi isi maupun proses editorial.
Dengan memanfaatkan PRISMA, menyusun protokol tinjauan sistematis yang matang, dan melakukan penilaian kualitas penelitian secara objektif, peneliti dapat memperkuat posisi karya ilmiah mereka di mata editor dan reviewer.
Kesimpulan
Tinjauan sistematis adalah metode yang kuat untuk menyaring dan mensintesis literatur secara komprehensif. Penerapan PRISMA, penyusunan protokol panduan penelitian, dan pelaksanaan penilaian kualitas penelitian bukan hanya meningkatkan kredibilitas penelitian, tetapi juga mendukung tujuan yang telah dibahas dalam artikel sebelumnya yakni meningkatkan ranking jurnal, mempermudah verifikasi publikasi, dan memenuhi peran dan prosedur akreditasi. Dengan langkah ini, peneliti berkontribusi pada ekosistem ilmiah yang lebih terpercaya dan berdaya saing global.
Penulis: Carissa Devin Maheswari